Senin, 31 Mei 2010

Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA


- A. A Mangkunegara, Anwar Prabu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

- Nawawi, Hadari. 1998. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

- Rangkuti, Freddy. 2000. Business Plan Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kasus. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.


Kamis, 13 Mei 2010

Proposal PI

BAB 1

PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Persaingan bisnis antar perusahaan semakin ketat baik di pasar domestik maupun internasional pada era globalisasi. Untuk memenuhi kepuasan pelanggan pada industri barang, produktivitas sangat penting bagi perusahaan untuk dikelola dengan baik. Produktivitas kerja merupakan tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan untuk memenuhi keinginan konsumen. Produktivitas dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan. Hal ini dapat diimplementasikan interaksi antara karyawan (:pekerja) dan pelanggan yang mencakup (a) ketepatan waktu, berkaitan dengan kecepatan memberikan tanggapan terhadap keperluan-keperluan pelanggan; (b) penampilan karyawa, berkaitan dengan kebersihan dan kecocokan dalam berpakaian; (c) kesopanan dan tanggapan terhadap keluhan, berkaitan dengan bantuan yang diberikan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang diajukan pelanggan (Gaspersz, 2003:130). Berarti produktivitas yang baik dilihat dari persepsi pelanggan bukan dari persepsi perusahaan. Persepsi pelanggan terhdap produktivitas jasa merupakan penilaian total atas kebutuhan suatu produk yang dapat berupa barang ataupun jasa.

Harapan pelanggan merupakan keyakinan sebelum membeli produk yang akan dijadikan standar dalam menilai produktivitas produk tersebut. Harapan pelanggan dibentuk dari pengalaman masa lampau, dari mulut ke mulut, kebutuhan pribadi konsumen dan promosi perusahaan. Sikap merupakan orientasi yang relatif berpengaruh terus-menerus dalam jangka waktu yang lama terhadap produk dan proses. Para peneliti mengetahui bahwa ukuran persepsi konsumen atas produktivitas jasa sesuai dengan paradigma adanya perbedaan antara harapan dengan persepsi terhadap produktivitas, tetapi mereka juga beranggapan bahwa produktivitas jasa dan kepuasan merupakan konsep yang berbeda.

Salah satu permasalahan penting bagi pimpinan dalam suatu organisasi ialah bagaimana memberikan motivasi kepada karyawan untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Dalam hal ini, pimpinan dihadapkan suatu persoalan bagaimana dapat menciptakan situasi agar bawahan dapat memperoleh kepuasan secara individu dengan baik dan bagaimana cara memotivasi agar mau bekerja berdasarkan keinginan dan motivasi untuk berprestasi yang tinggi.

Semakin termotivasi dalam bekerja, bekerja dengan rasa tenang, dan yang lebih penting lagi kepuasan kerja yang tinggi akan memperbesar kemungkinan tercapainya produktivitas dan motivasi yang tinggi pula. Karyawan yang tidak merasa puas terhadap pekerjaannya, cenderung akan melakukan penarikan atau penghindaran diri dari situasi-situasi pekerjaan baik yang bersifat fisik maupun psikologis.

Bila seseorang termotivasi, ia akan berusaha berbuat sekuat tenaga untuk mewujudkan apa yang diinginkannya. Namun belum tentu upaya yang keras itu akan menghasilkan produktivitas yang diharapkan, apabila tidak disalurkan dalam arah yang dikehendaki organisasi. Oleh karena itu, upaya harus diarahkan dan lebih konsisten dengan tujuan ke dalam sasaran organisasi.

Dari uraian di atas menunjukkan adanya hubungan antara kepuasan dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. Jika membicarakan masalah produktivitas muncullah situasi yang bertentangan karena belum adanya kesepakatan umum dari para ahli tentang maksud pengertian produktivitas serta kriterianya dalam mengikuti petunjuk-petunjuk produktivitas. Secara umum produktivitas diartikan atau dirumuskan sebagai perbandingan antara keluaran (output) dengan masukan (input) Hasibuan (203:126). Apabila produktivitas naik hanya dimungkinkan oleh adanya peningkatan efisiensi (waktu, bahan, tenaga) dan sistem kerja, teknik produksi, dan adanya peningkatan keterampilan tenaga kerja. Ravianto (1995:21) memberikan rumusan produktivitas kerja sebagai berikut :

Produktivitas Kerja = fungsi (Mot + Kec + Kepr + Per) + Kep

Bergabungnya seseorang dalam organisasi didorong oleh keinginan untuk memenuhi kebutuhan, berupa penghasilan yang akan digunakan untuk mencukupi kebutuhannya. Suasana batin (:psikologis) seorang karyawan sebagai individu dalam organisasi yang menjadi lingkungan kerjanya tampak selalu semangat atau gairah keija yang menghasilkan kegiatan kerja sebagai kontribusi bagi pencapaian tujuan organisasi tempatnya bekerja.

Faktor keinginan (motivasi) mencapai sesuatu mendorong individu untuk sukses. Individu yang memiliki Need for achivement yang tinggi akan berani dalam mengambil keputusan yang mereka buat. Keinginan yang tinggi untuk berhasil dalam mencapai sesuatu membentuk kepercayaan diri dan pengendalian diri yang tinggi (Locus of control) individu tersebut. Pengendalian timbul dari kepercayaan (belief) individu terhadap sesuatu yang ada di luar dirinya.

McClelland dikenal untuk karyanya pada pencapaian motivasi. David McClelland memelopori motivasi kerja berpikir, mengembangkan pencapaian berbasis teori dan model motivasi, dan dipromosikan dalam perbaikan metode penilaian karyawan, serta advokasi berbasis kompetensi penilaian dan tes. Ide nya telah diadopsi secara luas di berbagai organisasi, dan berkaitan erat dengan teori Frederick Herzberg.

David McClelland dikenal menjelaskan tiga jenis motivasi, yang diidentifikasi dalam buku ”The Achieving Society”:
1. Motivasi untuk berprestasi (n-ACH)
2. Motivasi untuk berkuasa (n-pow)
3. Motivasi untuk berafiliasi/bersahabat (n-affil)

David McClelland (Robbins, 2001 : 173) dalam teorinya Mc.Clelland’s Achievment Motivation Theory atau teori motivasi prestasi McClelland juga digunakan untuk mendukung hipotesa yang akan dikemukakan dalam penelitian ini. Teori ini memfokuskan pada tiga kebutuhan yaitu kebutuhan akan prestasi (achiefment), kebutuhan kekuasaan (power), dan kebutuhan afiliasi.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik mengambil judul :

“ PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. GARUDA JAYA BEEF ”




1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas masalah yang akan diteliti adalah: Bagaimana pengaruh motivasi dengan produktivitas kerja karayawan pada PT. Garuda Jaya Beef ?


1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dari penulisan ini pada pengaruh motivasi dengan produktivitas kerja karayawan pada PT. Garuda Jaya Beef dengan menggunakan pehitungan yaitu : Validitas, Reliabiitas dan Analisis Regresi dengan menggunakan SPSS. Dan untuk mengetahui tentang hubungan variabel terhadap produktivitas dengan menggunakan metode skala Likert.


1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dalam melakukan penelitian ini adalah:
a. Mengetahui pengaruh motivasi tehadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Garuda Jaya Beef.
b. Untuk mengetahui variabel mana saja yang bisa meningkatkan produktivitas.


1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:
a. Manfaat Untuk Penulis
Untuk menambah pengetahuan penulis dengan cara membandingkan teori yang diperoleh selama perkuliahan dalam hal mempelajari pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja.

b. Manfaat Untuk Perusahaan
Untuk memberikan informasi kepada perusahaan agar dapat lebih memotivasikan karyawan untuk lebih produktif dalam bekerja.


1.6 Metode penelitian

Metode penelitian yang dipergunakan untuk memperoleh data penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.6.1 Objek Penelitian
Metode penelitian ini dilakukan dengan cara mengadakan penelitian langsung ke objek yang di teliti yaitu PT. Gauda Jaya Beef yang berlokasi di Jl. Kramat Ganceng No.23 Jakarta Timur. Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah karyawan pada PT. Garuda Jaya Beef.

1.6.2 Data atau Variabel
Data variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kebutuhan akan prestasi (achiefment), kebutuhan kekuasaan (power), kebutuhan afiliasi dan produktivitas yang merupakan hasil jawaban responden PT. Garuda Jaya Beef yang diperoleh dari penyebaran kuesioner.

1.6.3 Metode Penyimpulan Data
Didalam penyusunan penulisan ilmiah ini penulis memerlukan sumber-sumber data yang erat kaitannya dengan judul penulisan ilmiah ini. Metode penulisan yang digunakan adalah :
a. Observasi, dengan mendatangi objek yang bersangkutan untuk mendapatkan data yang diperlukan.
b. Wawancara, dengan mengadakan tanya jawab dengan karyawan PT. Garuda Jaya Beef untuk memperoleh data yang berkaitan dengan penelitian ini.
c. Kuesioner, dengan memberikan lembar pertanyaan dalam suatu formulir yang berhubungan dengan objek yang diteliti untuk memperoleh jawaban data dan responden.

1.6.4 Alat Analisis Yang Digunakan
Alat analisis yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah:
a. Uji Validitas
Uji validias dilakukan untuk memastikan instrumen penelitian sebagai alat ukur yang akurat dan dapat dipercaya. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur, mengukur apa yang ingin diukur.
Sementara validitas pengukuran dalam penelitian ini terkait dengan validitas konstruksi (construct validity). Validitas konstruksi ini lebih terarah pada pertanyaan mengenai apa sebenarnya yang diukur oleh alat pengukur yang ada (Setiaji, 2004: 59). Dengan kata lain, validitas konstruksi berkaitan dengan pengertian, kegunaan, atau manfaat dan asosiasi variabel-variabel terukur atau teramati tersebut dengan sebuah variabel tidak terukur atau lebih yang menjadi sasaran utama. yang secara teoretis dinyatakan mempunyai asosiasi. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r-hitung dengan nilai r-tabel untuk degree of freedom (df)= n-k.
Dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah konstruk. Jika r-hitung lebih besar dari r-tabel, maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid.

b. Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk memastikan instrumen penelitian sebagai alat ukur yang akurat dan dapat dipercaya. Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran terhadap aspek yang sama atau disebut juga internal consistency reliability.
Pada penelitian ini uji reliabilitas alat ukur yang akan digunakan adalah dengan cronbach alpha dengan bantuan program SPSS. Statistik ini berguna untuk mengetahui apakah pengukuran yang kita buat reliabel atau tidak. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha dari r-tabel (Setiaji, 2004: 59).
Untuk hasil analisis bisa dilihat pada output uji reliabilitas pada bagian corrected item total correlation.

c. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis ini menggunakan model probabilitas linier sebagaimana model regresi yang lain, di mana parameternya dapat ditaksir dengan prosedur kuadrat terkecil biasa (OLS) yang umum (Gujarati dalam Wahyudin dan Narimo, 2005). Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (kepuasan kerja dan motivasi) terhadap variabel dependen (produktivitas kerja).
Persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut (Sugiyono dan Wibowo, 2002:347):

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan :
Y = Variabel produktivitas kerja.
a = Konstanta regresi berganda.
b1, b2 = Koefisien regresi.
X1 = Variabel kepuasan kerja.
X2 = Variabel motivasi.
e = Error (variabel bebas lain diluar model regresi).